POROS PERSATUAN


I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but byzz the content of their character. I have a dream today! 

Sepotong paragraf diatas merupakan salah satu bait pidato heroik Marthin luther king Jr dalam orasinya pada bulan Agustus tahun 1963.
Pidato tersebut menjadi awal kebangkitan dan kemerdekaan atas apartheid yang telah dilakukan oleh negara sebesar Amerika selama bertahun tahun lamanya. 
Ribuan bahkan jutaan aktivis hak asasi manusia pada masa itu, baik di Amerika itu sendiri ataupun diluar sana, semakin tergerak untuk berani menampakkan taringnya dalam menyuarakan kebebasan atas diskriminasi sosial. 

Salah satu pemikiran maju seorang Marthin luther king Jr yang selalu saya kagumi adalah bagaimana dia berusaha menyatukan orang dengan latar belakang apapun, bahkan aliran agama apapun, selama punya tujuan yang satu, 
Untuk memberantas diskriminasi atas ke hitam putihan kulit seseorang. 
Sebuah tekanan dan ancaman adidaya, menghasilkan pergerakan dan persatuan yang tak pernah disangka. 
Satu kata, Heroik! 

Lain halnya dengan kata "I have a dream"  yang sangat ikonik,  saya coba korelasikan dengan sejarah Indonesia, cerita yg tak kalah dengan kisah heroik Marthin luther king Jr, yaitu kisah Bunga Tomo yang dengan pekikan takbir, berhasil menjadikan Surabaya sebagai saksi bisu sejarah perjuangan bangsa ini, mempersatukan para pemuda juga santri pejuang dari berbagai pesantren di seluruh surabaya. 

Ada satu kesamaan di antara dua tokoh yang saya kagumi, 
Mereka sama sama menjadi penggerak sebuah gelombang masyarakat yang besar, namun pola yang mereka lakukan juga sama yaitu menyingkirkan sekat perbedaan dan rasa lebih unggul antara satu sama lain. 

Kembali kepada keadaan muslim sekarang, 
Tak perlu jauh jauh ambil sampel, 
Mungkin lingkungan terdekat kita, 
Rasanya sungguh miris jika terdapat orang orang yang masih dengan stereotip sempit, dengan anggapan orang yang tidak sepemahaman dengannya adalah orang yang salah, 
Orang yang mengambil sumber ibadah atau kajian kepada ustaz selain yang dia jadikan panutan dianggap melenceng, 

Bagaimana ummat islam bisa bangkit?, 
jika hal hal seperti itu masih terus dijadikan wacana besar keumatan. Perbedaan pemahaman kepada hal hal furu', perbedaan akan pergerakan setiap lembaga dakwah masyarakat, hal tersebut selalu dijadikan highlight yang tak pernah habis untuk dikupas, saling menjatuhkan satu sama lain. 

Padahal masih banyak wacana keumatan yang perlu digaungkan, isu isu orientalis, penjajahan Palestina yang tak kunjung selesai, konsep ekonomi syar'iah yang perlu dipatenkan. Masalah masalah krusial yang kemudian terkalahkan hanya dengan perbedaan dalam pengambilan mazhab fiqh dan sebagainya. 


Sebagaimana bunyi potongan orasi Marthin luther king diatas, 
"Saya punya harapan, bahwa anak cucu kita tidak dihakimi berdasarkan ras kulit mereka tapi karena karakter mereka".
Itu poin pentingnya, bukan lagi tentang aliran agama mana atau organisasi mana, tapi karakter orang tersebut. 
Selama karakternya luhur, maka ambilah pelajaran hidup dari orang orang itu, dan sungguh merugi jika meyulitkan hidup ketika kita menghakimi orang lain dengan mudahnya. 

Semoga persatuan ummat islam, 
Yang kita dambakan selama ini, 
Mulai terlihat jelas terbit sinarnya, 
Dan semoga kita termasuk dari bagian yang menjemput
sinar persatuan itu. 

فوثق اللهم رابطتها
"Maka kuatkanlah tali persaudaraan kami, ya Allah"
Aamin. 


- subuh cairo, 
Melalui perenungan panjang. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLY 1988

Menemukan cinta

Jatuhnya daun itu