SENIOR DAN JUNIOR

Karena tidak semua orang bisa menjadi "senior" dan "junior" sesungguhnya.

Baru baru ini telah diadakan sebuah acara dialog/diskusi yang membahas permasalahan atau isu hangat mahasiswa indonesia di mesir (masisir).
Ketika disesi closing statement dari para panelis, salah satu panelis mengajak para senior untuk kembali memerhatikan dan kembali lebih peduli dengan kondisi para juniornya.

Dan lagi, perihal senior dan junior
Membuat aku teringat untuk menceritakan sebuah kisah, yang aku alami sendiri ketika dimasa sekolah menengah.

Satu SMP, dimana peralihan dari anak kecil menuju remaja, saat itu aku merasa yang sangat dibutuhkan adalah figur seorang kakak, maka ketika masa orientasi (MOS) tampaklah seorang kaka panitia dengan wajah teduhnya dan karisma yg dimilikinya berhasil membuatku menjadi seorang fans si kaka tersebut secara diam diam, bahkan ketika si kaka lewat didepan ku, rasanya senang bukan main atau yang lebih parah lagi aku pernah berusaha hingga jalan sambil jongkok agar tidak terlihat oleh si kaka itu.
Ya, memang alay jika dipikir pikir, bahkan lumayan merasa 'jijik' ketika mengingatnya, tapi disitu aku sadar seberapa besar pengaruh si kaka, pada masa satu smp-ku,
Bahkan walau si kaka tak menyadarinya.


Tiga SMA, tahun terakhir aku secara resmi menjadi seorang santriwati husnul khotimah,
Enam tahun sudah kuhabiskan waktu disini, maka kata senior paling cocok untuk disematkan kepada mereka, si kaka kelas 3 SMA. Pada saat itu aku mendapat kesempatan menjadi panitia MOS dibidang acara, dan benarlah, kejadian yang kualami ketika 1 SMP kembali terulang, hanya saja sekarang akulah diposisi sang kaka, dan mereka lebih frontal menunjukan-nya hingga aku habis dibuat risih sepenuhnya.
"kalau ujungnya gini, ga usah jadi kaka kelas yang peduli amatlah sama ade ade, malah jadi risih, lagian kalau aku punya masalah, ade ade juga ga bakal bisa bantu nyelesain", itulah yang terpikirkan olehku pada saat itu.

Tiba suatu hari,
Aku ingat persis betul, saat itu sedang banyak pikiran dan masalah, rasa rasanya pikiranku kacau, aku duduk termenung didepan kamar.
Seperti biasa dipondok kami, ada semacam jasa untuk request lagu dan nitip salam yang bisa disiarkan keseluruh speaker asrama dengan membayar 500 perak,
Tiba tiba terdengar suara, "selanjutnya ada salam dan lagu untuk ka jahidah farhati, semangat terus ya kak" tidak disebut siapa pengirimnya, tidak lama setelah itu terdengar lagu, Mata air dari coboy junior.

Entah kenapa, pada saat itu diriku serasa dicharger untuk kembali kuat,
Entah kenapa, pada saat itu lagu tersebut adalah lagu yang membuatku yakin, bahwa banyak orang yg menungguku untuk terus kembali produktif dan salah satunya sipengirim lagu tanpa nama,
Ya, Agar aku menjadi seperti mata air yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang.

Saat itu aku sadar, bahwa rasa enggan ku untuk lebih peduli kepada adik kelas adalah sesuatu yg salah,
Mungkin kalian juga pernah berpikir, untuk apa repot repot mikirin adik kelas, padahal ga tau feedbacknya apa,
Tenang kawan, aku pun pernah seperti itu.

Tapi sejak kejadian lagu mata air,
Membuatku tersadar, bisa jadi selama ini,
Kekuatanmu untuk melangkah, semangatmu bisa tetap membara, disebabkan oleh adik kelasmu, yang bahkan kau tidak pernah menyadarinya.

Ya, benarlah sabda rasul,
Yang sangat relate tentang relationship antara senior dan junior,
Yang muda menghormati yang tua,
Yang tua menyayangi yang muda,

Mari kita sama sama belajar,
Untuk menjadi senior dan junior yang mengamalkan hadist nabinya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLY 1988

Menemukan cinta

Jatuhnya daun itu