Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Surat untuk masa depan

Gambar
Nak, ini adalah tulisan ibumu ketika dirinya genap menginjak 22 tahun, usia fundamental dimana keputusan keputusan berharga mulai dimantapkan dalam hidupnya.  Nak, dulu aku pernah membaca novel berjudul "Eliana",  Eliana, benar benar menggambarkan apa yang kelak akan aku lakukan, menjaga keluarganya, menjaga adik adiknya, hingga bergulirnya waktu, eliana menjadi seorang aktifis lingkungan, mengkritik pemerintah kejam yg posesif kepada pembangunan yang terbilang "asal". Pada masa itu, aku merasa jiwa kebebasanku, serta naluriahku terpanggil, untuk terlibat dalam menegakkan keadilan dalam negeri.  Hingga, betapa lucunya, dulu ibumu, pernah bercita-cita, "kalau aku lulus pondok, aku pengen ikut demo mahasiswa, pengen jadi bagian korlapnya". Aih, cita cita polos dari seorang remaja putri yg khawatir pada negeri.  Nak, dulu ibumu pernah berpikir, apakah gejolak kekhawatiran ini akan melampaui batas kodrat perempuan dalam islam?  Semakin dalam aku be

Sihir bernama Validasi

Gambar
Salah satu pencapaian terbaik saya dalam bidang matematika adalah mendapat hasil 10 pada ujian nasional (UN) ketika SD dan nilai 9 ketika UN SMP.  Sekali lagi ini bukan tempat untuk menyombongkan diri, karena nyatanya nilai UN itu tidak berfungsi juga, kalau dikorelasikan dengan jurusan kuliah yg saya ikuti saat ini.  Tapi fakta diatas, ingin saya bawa untuk kita tilik dan kita tarik lebih jauh tentang "al akhdzu bil asbab". Masih terekam jelas dalam memori saya, ketika SD, ada momentum dimana saya masih di dalam kelas karena ada pelajaran tambahan, sedangkan teman teman saya sudah berhamburan keluar kelas sambil ber jajan ria di kantin. Saya masih ingat betul, kala itu tentang pelajaran pecahan, saya diminta untuk tidak keluar kelas, karena belum memahami konsep pecahan dgn baik. Tiga tahun saya berkutat dengan kebencian terhadap matematika, bahkan saya pernah menangis di kelas karena mengumpulkan lembar latihan soal paling akhir.  ketika naik kelas empat, datang